C L O U D ;
ABOUT ENTRY LINKS TWITER FACEBOOK
Kisah Benar.
Sunday 16 December 2012 • 16.12.12 • 0 comments
Assalamualaikum.





20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang bayi laki-laki, wajahnya comel tetapi nampak bodoh. Ali, suamiku memberi namanya Yusri. Semakin lama semakin nampak jelas bahawa anak ini sedikit terbelakang. Saya berniat mahu memberikannya kepada orang lain sahaja supaya dijadikan budak atau pelayan bila besar nanti. Namun Ali mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. 

Pada tahun kedua kelahiran Yusri, saya pun melahirkan pula seorang anak perempuan yang cantik. Saya menamakannya Yasmin. Saya sangat menyanyangi Yasmin, begitu juga Ali. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikan pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Yusri.  Ia hanya memiliki beberapa helai pakaian lama. Ali berniat membelinya, saya selalu melarang dengan alasan tiada wang. Ali terpaksa menurut kata saya.


Saat usia Yasmin 2 tahun, Ali meninggal dunia. Yusri sudah berumur 4 tahun ketika itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin bertambah. Saya mengambil satu tindakan yang akhirnya membuatkan saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya bersama Yasmin. Saya tinggalakan Yusri yang sedang tertidur lelap begitu saja.


Setahun.., 2 tahun.., 5 tahun.., 10 tahun.., berlalu sejak kejadian itu. Saya menikah kembali dengan kamal, seorang bujang. Usia pernikahan kami menginjak tahun kelima. Berkat Kamal, sifat-sifat buruk saya seperti pemarah, egois dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Yasmin sudah berumur 15 tahun dan kami menyekolahkan dia di sekolah jururawat.


Saya tidak lagi ingat berkenaan Yusri dan tiada memori yang mengaitkan saya kepadanya. Hinggalah ke satu malam, malam di mana saya bermimpi mengenai seorang anak. Walaupun segak namun kelihatan pucat sekali. Dia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum dia berkata; 


"Makcikm makcik kenal mama saya? Saya rindu sekali pada mama!"


Sesudah berkata demikian dia mulai pergi, namun saya menahannya. 


"Tunggu..., saya rasa saya kenal kamu. Siapa namamu wahai anak yang manis?"


"Nama saya Yusri, makcik."


"Yusri...? Yusri.. Ya Tuhan! Benarkah engkau ni Yusri?"


Saya terus tersentak dan terbangun. Rasa bersalah, sesal dan pelbagai perasaan aneh yang lain menerpa diri saya pada masa itu juga. Tiba-tiba kembali kisah yang terjadi dulu seperti sebuah filem yang ditayangkan kembali di kepala saya. Baru sekarang saya menyedari bertapa jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mahu mati saja saat itu. 


Ya, saya patut mati.., mati.., mati..!


Ketika tinggal seinci jarak pisau yang ingin saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Yusri melintas kembali di fikiran saya. 


Ya Yusri, mama akan menjemputmu Yusri , tunggu ya sayang!


Petang itu saya membawa dan memarkir kereta Civic biru saya di sampng sebuah pondok, dan ia membuat Kamal berasa hairan. Beliau menatap wajah saya dan bertanya; 


"Hasnah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kita berada disini?"


"Oh abang, abang pasti akan membenci diri saya selepas saya menceritakan hal yang saya lakukan dulu."


Aku terus menceritakan segalanya sambil teresak-esak, Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Selepas tangisan saya reda, saya keluar dari kereta dengan diikuti oleh Kamal dari belakang.


Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter di hadapan saya. Saya mula teringat yang saya pernah tinggal dalam pondok itu dan saya tinggalkannya. 


Yusri.. Yusri.. Dimana engkau,nak?


Saya meninggalkan Yusri disana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri pondok tersebut dan membuka pintu yang diperbuat daripada buluh itu.


Gelap sekali.

Tidak terlihat sesuatu apa pun didalamnya!

Perlahan-lahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelelapan di dalam ruang kecil itu. Namun saya tidak menemui sesiapapun di dalamnya. Hanya ada sehelai kain buruk yang berlonggok di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan betul-betul. Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain itu. Ini adalah baju buruk yang dulu dipakai oleh Yusri setiap hari. 

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sangat sedih dan bersalah, saya pun keluar dari ruangan itu. Airmata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Kamal mulai menaiki kereta untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang berdiri di belakang kereta kami. Saya terkejut sebab suasana begitu gelap sekali.


Kemudia terlihat wajah orang itu yang sangat kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Saya terkejut lagi apabila dengan tiba-tiba dia menegur saya. Suaranya parau. 


"Hei...! Siapa kamu?! Apa yang kamu mahu?!"


Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya; 


"Ibu, apakah ibu kenal dengan seorang anak yang bernama Yusri yang dulunya tinggal disini?"


Dia menjawab;


"Kalau kamu ibunya, kamu adalah perempuan terkutuk!! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya disini,Yusri terus menunggu ibunya dan memanggil; 


"Mama, mama!"


"Kerana tidak tahan melihat keadaannya, kadang-kadang saya memberinya makanan dan mengajaknya tinggal bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya berkerja sebagai pemungut sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu!"


"Tiga bulan yang lalu Yusri meninggalkan sehelai surat ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu.."


Saya pun membaca tulisan dikertas itu..


"Mama, mengapa mama tidak pernah kembali lagi? Mama marah pada Yusri, ya? Mama, biarlah Yusri yang pergi saja, tapi mama harus berjanji mama tidak akan marah lagi pada Yusri." 


Saya menjerit histeria membaca surat itu. 


"Tolong bagi tahu.. di mana dia sekarang? Saya berjanji akan menyayangi dia sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi! Tolonglah cakap..!!"


Kamal memeluk tubuh saya yang terketar-ketar dan lemah.


"Semuanya sudah terlambat. Srhari sebelum kamu datang, Yusri telah meninggal dunia. Dia meninggal di belakang pondok ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang pondok ini tanpa berani masuk kedalam. Dia takut apabila mamanya datang, mamanya akan pergi lagi apabila melihatnya ada didalam sana.


Dia hanya berharap dapat melihat mamanya dari belakang pondok ini. Meski pun hujan deras, dengan keadaannya yang lemah ia terus berkeras menunggu kamu disana. Dosa kamu tidak akan terampun!!"


Ya Allah, Ampunkanlah dosaku! Yusri, ampunkan mama, nak. :'(


FUTURE
MY WORDS;
HAI , i from pluto . My UFO was break down , My age 11200 years old, i have 12 mother . my birth date 12/12/2090 . i just want to say behave with me because i have 2pair screw driver as my hand . bhaha..

GIVE ME YOUR WORDS;



FOLLOWERS;

BLOG ARCHIVE;